Indonesia dikenal dengan keragaman flora dan fauna yang melimpah. Produk-produk alam, yang merupakan sisa atau bagian akhir dari proses kehidupan flora, termasuk batang kayu dan daun-daunan, seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh, tanaman kayu manis (Cinnamomum cassia) merupakan salah satu flora Indonesia yang umumnya hanya menggunakan kulit batangnya sebagai bahan baku rempah. dikenal dengan keragaman flora dan fauna yang melimpah. Produk-produk alam, yang merupakan sisa atau bagian akhir dari proses kehidupan flora, termasuk batang kayu dan daun-daunan, seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh, tanaman kayu manis (Cinnamomum cassia) merupakan salah satu flora Indonesia yang umumnya hanya menggunakan kulit batangnya sebagai bahan baku rempah.
Kayu manis terbukti memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai antijamur, antiinflamasi, analgesik, antioksidan, dan antidiabetik. Komponen kayu manis mengandung senyawa antioksidan yang menunjukkan kemampuan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase secara in vitro. Ini berarti kayu manis dapat berperan dalam menghambat penyerapan glukosa dalam darah. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar manfaat kayu manis yang bersifat antidiabetik. Belakangan ini beredar di masyarakat bahwa pernyataan ini adalah hoax.
Mengapa Pernyataan Ini Masih Dianggap Sebagai Hoax?
Penelitian yang dilakukan oleh Hasanzade, Farzaneh, et al (2013) dalam jurnal berjudul The Effect of Cinnamon on Glucose of Type II Diabetes Patients menyatakan bahwa mengkonsumsi kayu manis dengan dosis 1 g setiap hari selama 30 dan 60 hari tidak berpengaruh dalam menurunkan glukosa darah pasien diabetes tipe II. Efek kayu manis dalam menurunkan glukosa darah, dapat dikatakan bahwa ras, gaya hidup, IMT, jenis obat, dan lama mengkonsumsi kayu manis mempengaruhi pengobatan diabetes. Hal yang menyebabkan pernyataan ini dianggap sebagai hoax karena artikel yang beredar masih mengacu pada referensi yang sudah terlalu lama (2013). Sehingga timbulah 2 pernyataan simpang siur terhadap kayu manis.
Penelitian Pendukung
Penelitian pendukung yang bisa memperkuat pernyataan ini datang dari Jurnal berjudul “Efektivitas pemberian kayu manis dalam penurunan kadar gula darah setelah 2 jam pemberian” oleh Novendy, et al (2020). Dapat disimpulkan bahwa pemberian seduhan kayu manis sebanyak 6 gram dalam waktu 2 jam dapat menurunkan nilai kadar gula darah sewaktu dan secara statistik. Penurunan nilai kadar gula darah sewaktu juga cukup signifikan yaitu sebesar 20,14% dari nilai kadar gula darah sewaktu sebelumnya. Maka dapat dianjurkan menggunakan kayu manis sebanyak 6 gram dalam 1 kali konsumsi/hari. Namun tetap harus dilakukan pemantauan ketat dan tentunya diimbangi dengan obat paten dari dokter.
Sedangkan, penelitian oleh Sari, Nurhalina, et al (2023). pada jurnal berjudul Pengaruh Kayu Manis (Cinnamomun cassia) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 menyatakan bahwa ayu manis bubuk memiliki potensi untuk menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Kayu Manis Bukanlah Obat Diabetes
Melihat adanya dampak positif dari obat herbal seperti air rebusan kayu manis, tidak ada salahnya dikonsumsi rutin. Asalkan tetap mengkonsumsi obat paten. Pada pesan berantai dikatakan anjuran untuk minum air rebusan kayu manis dua kali sehari dan bila gula darah sudah normal cukup sehari sekali.
Pengobatan diabetes harus dengan konsisten dijalani karena akan fatal akibatnya bila tidak patuh mengkonsumsi obat paten dari dokter. Selain obat paten, Reina Lovers bisa mencoba cara dengan mengkonsumsi air rebusan kayu manis. Bagaimanapun, olahan tanaman herbal tidak memiliki efek samping untuk tubuh.
Jamu Fresh Ala Rumah Reina
Coba dan rasakan khasiat kayu manis yang terdapat pada produk kami. Jamu Fresh ala Rumah Reina dibuat dengan komposisi tanaman herbal yang dipadukan sehingga memiliki rasa segar juga beragam khasiat. Beli produk Jamu Fresh pada link berikut https://shope.ee/5Kkl1KV00V .