Mengenal Jamu Tradisional Khas Bali, Loloh Don Piduh 

Loloh adalah jamu tradisional yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Bali untuk menjaga kesehatan tubuh. Loloh biasanya digunakan sebagai minuman kesehatan dan dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat Bali karena berkhasiat untuk kesehatan jangka panjang. Beberapa jenis loloh yang populer di Bali adalah loloh cemcem, loloh kayu manis, dan loloh don piduh. 

Salah satu loloh yang kerap dikonsumsi karena kemudahan pembuatannya adalah loloh don piduh. Loloh don piduh adalah minuman tradisional yang diracik dari beberapa bahan, meliputi don piduh, jeruk nipis, dan gula. Piduh (Bali) adalah daun pegagan atau lebih dikenal sebagai Centella asiatica atau daun tapak kuda. Penambahan dua bahan ini dinilai memberikan lebih banyak antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. 

Selain itu, mengonsumsi loloh don piduh berkhasiat dalam meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Kandungan senyawa asiatikosida yang terkandung dalam daun pegagan memiliki kemampuan dalam merangsang saraf otak. Di sisi lain, daun pegagan juga memiliki kandungan omega yang baik untuk otak. Manfaat lainnya dari mengonsumsi loloh don piduh yang terkait dengan peningkatan kondisi otak adalah meningkatkan fungsi kognitif otak dan melancarkan peredaran darah pada otak.

Daun Pegagan

Kandungan Don Piduh

Kandungan yang terdapat pada Centella asiatica, antara lain asiatikosida, madekosida, brahmosida, tannin, resin, pektin, gula, vitamin B, garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, fosfor, minyak atsiri, pektin dan asam amino.

Manfaat Loloh Don Piduh

Don piduh merupakan salah satu tanaman yang populer di Bali untuk dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh. Dalam Lontar Usada Bali, disebutkan bahwa don piduh ini memiliki khasiat sebagai obat tradisional yang dapat mengatasi atau menghindari penyakit luar dan dalam.

Don piduh kerap dimanfaatkan sebagai penyembuh luka, radang, rematik, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, disentri, demam, dan penambah darah. Adapun bentuk konsumsinya dapat berupa ramuan (jamu, loloh, atau minuman tradisional) dan bentuk tunggal (secara langsung).

Penelitian oleh Fernenda, dkk (2023) menyebutkan bahwa loloh don piduh dapat bermanfaat dalam mengurangi jaringan parut pasca operasi. Hal ini karena don piduh atau pegagan memiliki kandungan asiaticoside, yaitu zat anti lepra yang berfungsi sebagai penyembuh badan.

Berikut di bawah ini adalah manfaat mengosumsi loloh don piduh:

  1. Meningkatkan sistem imunitas tubuh
  2. Meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kecerdasan
  3. Sebagai antilepra (obat anti infeksi)
  4. Menurunkan tekanan darah dan menghambat timbulnya keloid
  5. Menurunkan gejala depresi, mencegah varises, dan memperlancar air seni
  6. Mengatasi gangguan pencernaan
  7. Menyembuhkan flu dan sinusitis
  8. Membantu penyembuhan tuberkulosis (TBC)
  9. Mengatasi wasir dan konstipasi
  10. Mengurangi efek samping gigitan ular dan bisul

Cara membuat loloh don piduh

Berikut ini merupakan bahan yang perlu Anda siapkan untuk membuat loloh don piduh dan langkah-langkah pembuatannya.

Bahan-bahan:

  1. 450 gram tanaman piduh (pegagan)
  2. 7,5 liter air
  3. 420 gram gula
  4. 250 gram jeruk nipis
  5. 10 sendok makan madu

Langkah-langkah pembuatan

  1. Cuci bersih pegagan (tanaman piduh)
  2. Setelah bersih, rebus pegagan (tanama) dengan takaran air 7,5 liter dan ukuran api sedang selama 1 jam
  3. Diamkan beberapa saat hingga mendingin, kemudian air rebusan disaring
  4. Masukkan gula dan madu (sesuai selera), kemudian diaduk
  5. Tambahkan perasan air jeruk nipis dan aduk kembali hingga merata
  6. Loloh don piduh siap disajikan

Untuk melestarikan budaya pembuatan jamu tradisional, maka generasi saat ini harus aktif memperkenalkan loloh ke khalayak umum. Hal inilah yang dilakukan oleh salah satu pegiat jamu di Bali – Rumah Reina. Pada Kamis, 26 Oktober 2023, Rumah Reina yang berkolaborasi dengan Samsara Living Museum berhasil menyelenggarakan workshop pengenalan jamu ke kancah internasional. Dalam acara bertajuk “Loloh Making Workshop” ini Rumah Reina menyelenggarakan Herbal Therapy Session atau Sesi Terapi Herbal. Acara ini bertempat di Samsara Living Museum (@samsaralivingmuseum) dan dihadiri oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (@kemenparekraf.ri), Delegasi Indonesia di Berlin (KBRI Berlin), dan DW News @dwnews. 

Dipandu oleh Made Ayu Ariani, Founder dan CEO Rumah Reina dan Liana Dianiawati, para peserta workshop belajar dalam pembuatan jamu tradisional Bali, yaitu loloh berdasarkan karakteristik dalam carta lahir Bali dan pengetahuan seimbang elemen-elemen mikrokosmos dan makrokosmos.

https://bit.ly/jamupowderrumahreina

Selain menyediakan produk jamu, Rumah Reina juga memiliki “Jamu Workshop”, yaitu kelas yang khusus untuk belajar konsep dan praktik jamu. Dengan mengikuti Jamu Workshop, Anda akan memperoleh pengetahuan serta resep khusus Jamu Workshop Rumah Reina yang  berasal dari pengetahuan kuno leluhur asli Indonesia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Bagi Anda yang tertarik seputar Jamu Workshop, dapat mengunjungi laman di link berikut:

https://renaherbal.com/jamu-workshop/

Rumah Reina juga akan mengadakan Jamu Workshop untuk bulan November yang dapat dilihat pada informasi di bawah dan Anda dapat melakukan pendaftaran di link berikut

http://bit.ly/JamuWorkshopMataram2023

Penulis: Ni Made Yanik Nopiawati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *